Refleksi Amil: Menjaga Arah & Amanah
"KITA HANYA PENJAGA TITIPAN"
24/10/2025 | HUMAS BAZNASKita semua datang dengan niat yang sama, ingin jadi bagian dari kebaikan.
Ingin membantu orang lain.Ingin menyalurkan titipan Allah agar sampai ke yang berhak.
Tapi di tengah perjalanan, kadang ada lelah yang tak sempat kita bicarakan. Lelah dengan sistem yang rumit, dengan target yang menekan, dengan publik yang tak selalu percaya, dengan idealisme yang pelan-pelan terkikis oleh kenyataan.
Dan di momen seperti itu, kita perlu berhenti sejenak.
Menundukkan kepala, menarik napas panjang, dan bertanya:
“Masihkah aku bekerja untuk Allah, atau hanya untuk lembaga, gaji, dan pengakuan manusia?”
Menjadi amil bukan profesi biasa. Ini bukan pekerjaan administratif atau posisi karier. Ini tugas spiritual yang sangat berat karena kita bukan hanya mengelola uang, tapi mengelola amanah.
Setiap rupiah yang lewat di tangan kita bukan angka di laporan, tapi doa dari hati yang sedang berharap. Dan ketika doa itu kita kelola dengan sembarangan, mungkin di situlah keberkahan mulai hilang pelan-pelan.
Kita boleh bicara tentang transparansi, tentang inovasi, tentang sinergi dan sistem digital.
Semua itu penting.
Tapi jangan sampai sibuk mempercantik lembaga, lalu lupa memperbaiki diri.
Kadang Allah izinkan kepercayaan publik turun, bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk mengembalikan arah. Agar kita ingat, bahwa kerja ini bukan tentang siapa yang paling cepat tumbuh, tapi siapa yang paling jujur bertahan.
Karena di akhir semua ini, yang Allah lihat bukan branding lembaga, bukan jumlah penghimpunan, tapi hati-hati kecil yang tetap jujur menjaga amanah.
Kita ini hanya penjaga titipan.
Dan seindah apapun sistem kita, tak akan ada makna tanpa ketulusan.
Semoga Allah jaga kita agar tetap tulus, tetap lembut di tengah tekanan, tetap rendah hati di tengah pencapaian, dan tetap takut kehilangan ridha-Nya lebih dari kehilangan jabatan, target, atau donatur.
Karena menjadi amil sejati bukan soal bekerja di organisasi pengelola zakat.
Tapi soal dipercaya Allah untuk menyentuh hidup orang lain, tanpa kehilangan arah untuk kembali pada-Nya.
Sumber : https://www.instagram.com/p/DQKAr3gD9J2/?igsh=cXhjbHE4bnhmM2Vo