Kisah Sahabat Calon Penghuni Syurga

KISAH SAHABAT CALON PENGHUNI SYURGA

08/09/2025 | HUMAS BAZNAS

Suatu hari, para sahabat sedang duduk bersama Rasulullah, Di tengah majelis yang penuh keberkahan itu, tiba-tiba Rasulullah bersabda:

“Sebentar lagi akan datang kepada kalian seorang laki-laki dari penghuni Surga.”

Semua mata pun tertuju ke arah pintu. Tidak lama kemudian, muncullah seorang lelaki Anshar yang sederhana. Jenggotnya masih basah oleh air wudhu, dan di tangannya ia menggenggam sandalnya. Tidak ada yang istimewa dari penampilannya, sangat biasa.

Keesokan harinya, kejadian yang sama terulang. Rasulullah ? kembali berkata:

“Akan masuk sekarang seorang laki-laki dari penghuni Surga.”

Dan ternyata, lelaki yang sama datang lagi. Begitu juga pada hari ketiga.

Para sahabat tentu penasaran, amal apakah yang membuat lelaki sederhana ini sampai tiga kali disebut Nabi sebagai calon penghuni Surga? Abdullah bin Amr bin Ash merasa sangat ingin mengetahuinya. Ia pun meminta izin untuk tinggal di rumah lelaki itu selama tiga malam.

Selama bersama, Abdullah memperhatikan semua gerak-geriknya. Ia berharap menemukan shalat malam panjang, doa-doa yang penuh tangisan, atau amalan luar biasa lainnya. Tapi ternyata, lelaki itu tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Ia hanya shalat wajib, dzikir sederhana sebelum tidur, lalu beristirahat. Tidak ada ibadah tambahan yang tampak menonjol.

Akhirnya, sebelum pulang Abdullah pun jujur berkata, “Wahai saudaraku, sebenarnya aku hanya ingin tahu amalan apa yang membuatmu disebut Rasulullah sebagai ahli Surga. Namun aku tidak melihat sesuatu yang istimewa darimu.”

Lelaki itu pun tersenyum tenang. Ia berkata:

“Tidak ada amalan lebih dari yang telah engkau lihat. Hanya saja, aku tidak pernah menyimpan niat buruk terhadap seorang Muslim pun. Dan aku tidak pernah iri kepada siapa pun atas nikmat yang Allah berikan kepadanya.”

Mendengar itu, Abdullah bin Amr pun berkata lirih:

“Inilah amalan yang sulit kami lakukan, dan inilah yang menjadikan engkau penghuni Surga.”

Kisah ini mengajarkan bahwa surga tidak hanya diraih dengan ibadah yang tampak besar, tapi juga dengan kebersihan hati: tidak menipu, tidak mendendam, dan tidak iri.

KABUPATEN BATANG HARI

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12